Rabu, 20 April 2011

Berat Jenis

BERAT JENIS

·         Massa jenis atau berat jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Ssebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi misalnya besi, akan memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah misalnya air.

·         Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik ( kg/m3 )


·         Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.

Rumus untuk menentukan massa jenis :
ρ = m / v
ket:
            ρ : massa jenis (g/mL)
            m : massa ( g )
            v : volume (mL)
1 g/cm3 = 1000 kg/m3









·         Menurut farmakope Indonesia edisi III
Berat jenis adalah bobot dalam gram / ml cairan yang ditimbang di udara pada suhu 20o kecuali dinyatakan air.
·         Menurut farmakope Indonesia edisi IV
Berat jenis adalah hasil yang  diperoleh dengan membagi bobot zat dan bobot air dalam piknometer kecuali dinyatakan lain dalam monografi keduanya ditetapkan pada suhu 20o
·         Menurut buku teknologi farmasi
Berat jenis ρ adalah konstanta atau tetapan bahan tergantung pada suhu baik untuk bentuk padat, cair, dan gas yang homogen.

Bobot jenis merupakan suatu karakteristik yang digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan pembantu khususnya sifat cairan dan zat yang berjenis malam.
Penentuan berat jenis dilakukan dengan piknometer, aerometer, timbangan hidrostatik, neraca Reimen, neraca Mohr ( Westphal ),Dersimeter, neraca Ephin, dan neraca Qeimann. Zat padat tidak homogeny dan serbuk yang memiliki pori dan rongga, berat jenis tidak terdefinisi dengan jelas. Dalam hal ini di bedakan antara berat jenis sejati dan berat jenis nyata. Berat jenis sejati adalah perbandingan massa dengan volume dari zat padat tanpa pori dan tanpa ruan g rongga sedangkan berat jenis nyata adalah volumenya yang membesar akibat adanya pori-pori yang ikut diperhitungkan. Dengan demikian berat jenis nyata secara numeric akan lebih kecil dari pada berat jenis sejati.
Penentuan berat jenis sejati dari bahan berbentuk butir dan serbuk harus menuntut bahan tersebut berada dalam keadaan sehalus mungkin. Penentuannya dilakukan dengan menggunakan piknometer cairan dan metode manometer ( fekrumeter, volumeter-Notari, piknometer pembanding beckmann). Metode yang disebut terakhir, volume sejait sampel ditentukan dengan menggunakan gas ( udara, helium ) yang mampu berinflitrasi masuk dalam pori-pori halus tanpa mengalami adsorpsi. Untuk menentukan berat jenis nyata, digunakan air raksa sebagai cairan piknometer oleh karena tingginya tegangan permukaan yang dimilkinya menyebabkan tidak mampu mendesak masuk ke dalam pori-pori.


Manfaat berat jenis
Berat jenis dapat digunakan dalam berbagai hal untuk menentukan suatu zat antara lain :
·         Menentukan kemurnian suatu zat
·         Mengenal keadaan zat
·         Menunjukkan kepekatan larutan
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah di pakai untuk menghitung maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus kedua menghitung massa jenis atau yang dinamakan ”massa jenis relative” .
Rumus massa jenis relatif = massa bahan /massa air yang volumenya sama
Dalam beberapa kasus, massa jenis dinyatakan sebagai spesifik gravity atau massa jenis relative. Umumnya digunakan untuk menyatakan massa jenis beberapa zat seperti air dan udara.  

Hasil penerapan yang dinyatakan dalam FI
Suhu
Bobot per liter air
20
997,18
25
996,02
30
994,62

EKSTRAKSI-PERKOLASI-EVAPORASI

EKSTRAKSI-PERKOLASI-EVAPORASI
Tujuan praktikum :
ü  Mahasiswa dapat membuat ekstrak simplisia dari tanaman
ü  Mahasiswa dapat memisahkan zat dari campurannya
Dasar teori :
ü  Ekstraksi adalah suatu pemisahan substansi dari campuran menggunakan pelarut yang sesuai
ü  Evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair ( contohnya air) dengan langsung menjadi gas ( contohnya uap air )
ü  Perkolasi adalah cara penyaringan dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi
ü  Simplisia daun sirih
Banyak ditanam orang di halaman, batang berwarna hijau kecoklatan, permukaan kulit kasar dan berkerut-kerut. Mempunyai nodule/ruas yang besar tempat keluarnya akar. Tumbuh memanjat dan bersandar pada batang pohon lain. Tinggi dapat mencapai 5-15 m. daun tebal, tumbuh berseling, bertangkai, daun berbentuk jantung dengan ujung daun meruncing tepi rata. Dikenal beberapa macam sirih:
·         Daun sirih yang berwarna hijau tua dengan rasa pedas merangsang
·         Daun sirih yang berwarna kuning
·         Sirih kaki merpati, daunnya berwarna kuning dengan tulang daun berwarna merah
·         Sirih hitam yang khusus ditanam untuk obat
Sfat kimiawi dan efek farmakologis : rasa hangat, pedas, peluruh kentut, menghentikan batuk dan mengurangi peradangan, menghilangkan gatal.
Kegunaan : batuk, bronchitis, gangguan lambung, rheumatik, bengkak-bengkak, menghilangkan bau badan, keputihan.
Klasifikasi tanaman:
·         Kingdom : plantae
·         Ordo : piperales
·         Familia : piperaceae
·         Genus : piper
·         Spesies : Piper betle
Kandungan zat aktif dari daun sirih:
·         Minyak atsiri 1%- 4,2%
·         Hidroksikavicol
·         Kavicol 7,2%- 16,7%
·         Eugenol methyl eter 4,2% – 15,8%
·         Kavibetol 2,7%- 6,2%
·         Allypirokatekol 1,0% - 9,6%
·         Karvakol 2,2% - 5,6%
·         Eugenol 26,8% - 42,5%
·         P-cymene 1,2% - 2,5%
·         Cineole 2,4% - 4,8%
·         Caryophyllene 3,0% - 9,8%
·         Cadinene 2,4% - 15,8%
·         Estragol
·         Terpenena
·         Seskulterpenena
·         Fenil propana
·         Tanin
·         Diastose 0,8% - 1,8%
Alat dan bahan :
ü  Perkolator
ü  Erlenmeyer
ü  Botol semprot
ü  Gelas ukur
ü  Labu takar
ü  Gelas pengaduk
ü  Pipet tetes
ü  Simplisia
ü  Aquadest
ü  Aluminium foil
ü  Etanol 70%, 96% (200-400 ml)
Prosedur percobaan :
ü  Membasahi serbuk simplisia dengan etanol 70%
ü  Dimaserasi dalam erlenmeyer tertutup selama 2 hari
ü  Memeindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil ditekan-tekan. Kemudian dituang dengan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan diatas simplisia diberi selapis cairan penyari
ü  Perkolator ditutup. Biarkan sampai cairan menetes
ü  Menuangkan dengan cairan secara berulang-ulang sehingga selalu dapat selapis cairan penyari dan didapatkan hasil dari perkolat
ü  Memerasnya. Campurkan cairan perasan ke dalam perkolat, tambahkan cairan penyari sehingga diperoleh banyak tingtur
ü  Memindahkan ke dalam erlenmeyer tertutup. Simpan ditempat terlindung dari cahaya matahari
ü  Endapan dituang/disaring sambil mencegah penguapan
ü  Uapkan dengan menggunakan evaporator
Penghentian ekstraksi :
ü  Cairan tersirkulasi sudah tidak berwarna lagi (bagian suatu bahan yang diekstraksi mula-mula memberikan cairan yang berwarna)
ü  Cairan yg tdk memberikan rasa yang sesuai dengan rasa substansi yang diekstraksi
Skema ekstraksi :
Skema gambar :
Penyimpanan hasil :
ü  Disimpan di wadah tertutup
ü  Menggunakan pelarut etanol karena zat aktif yang diambil adalah senyawa non polar dan larut dalam etanol yang merupakan pelarut semi polar.
ü  Urutan alir :

1.Menimbang serbuk 10 gr
2.Simplisia direndam/dimaserasi dengan etanol selama 2 hari
3.Dimasukkan dalam perkolator
4.Etanol dialirkan dari atas ke bawah
5.Etanol dengan zat aktif menetes ke dalam erlenmeyer
6.Proses berakhir sampai pelarut bening
7.Evaporasi
8.Zat warna daun sirih


Perhitungan :
Etanol 70% = 100 ml                           pengambilan alkohol 96%
Simplisia daun sirih 10 gram
Etanol 96% diencerkan menjadi 70%
N1 x V1  = N2 x V2
96 x V1 = 70 x 100
         V1 = 7000/96 = 72,91 ml

Kesimpulan:
ü  Sebelum melakukan perkolasi,selam sekitar 2-3 hari dilakukan maserasi terlebih dahulu yang bertujuan agar mendapat sari dari simplisia tersebut.
ü  Setelah dimaserasi dimasukkan perkolator, setelah didapat sari kemudian dimasukkan ke evaporator sehingga mendapat sari tanpa pelarut etanol.karena etanol telah menguap menjadi etanol murni
ü  Ekstrak yang didapat
Volume = 50 ml
Bobot sari = 10 gram
Ekstrak yang didapat = volume/bobot sari
                                  = 50 ml/10 gram
                                  = 5 ml/gram




















farmakognosi

Farmakognosi

Farmakognosi merupakan cara pengenalan karakteristik obat yang berasal dari alam meliputi tanaman, hewan, mikroorganisme, dan mineral.
Obat herbal  istilah  Obat Asli , Obat Tradisional , Obat Bahan Alam
Menurut WHO
Obat tradisional à Obat asli suatu negara yang dipergunakan secara turun temurun dinegara tersebut
Kriteria  à
         Sudah digunakan minimal 3 generasi
         Aman dan berkhasiat

Obat asli à suatu obat bhn alam yang ramuannya, pembuatannya, pembuktian khasiat, keamanan, cara pemakaian berdasarkan pengetahuan tradisional penduduk suatu daerah
Obat bahan alam à semua obat yang dibuat dari bahan alam yang dalam proses pembuatannya belum merupakan isolat murni


Simplisia
           
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun.

Simplisia dibagi menjadi 3 :
1.      Simplisia nabati ( tumbuhan )
2.      Simlisia hewani ( Omega, minyak ikan )
3.      Simplisia mineral ( belerang )


~ Bahan baku simplisia dapat diperoleh dari tanaman liar maupun tanaman budidaya. Kelemahan dari bahan baku tanaman liar adalah variabilitas yang tidak dapat dikendalikan seperti asal tanaman, umur dan tempat tumbuh.
Bahan baku tersebut bisa berupa biji, buah, daun, rimpang, bunga, dan kayu.
-          Keuntungan :
~ Efek samping relative ringan
~ Efek samping komplementer
~ Satu tanaman mempunyai lebih dari satu efek farmakologi
           
-          Kerugian :
~ Efek farmakologisnya lemah
~ bahan baku belum terstandar
            ~ Mudah tercemar berbagai mikroorganisme

~ Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas simplisia  antara lain
~ Bahan baku
~ Proses pembuatannya.

~ Tahapan dalam pembuatan simplisia:
a.      Pengumpulan bahan baku
b.      Sortasi basah
c.       Pencucian
d.      Penjemuran
e.      Pengeringan
f.        sortasi kering
g.       penyimpanan

Alkaloid

Alkaloid  merupakan senyawa organik terbanyak yang di temukan di alam.
Alkaloid berfungsi mempengaruhi sistem saraf, jadi bias dikatakan bahwa alkaloid adalah golongan racun (zat yang beracun)
Alkaloid merupakan golongan metabolit sekunder yg terbesar
~ Alkaloid sulit didefinisikan secara tepat karena tidak ada pemisahan yg jelas antara       alkaloid dan amin kompleks yang terdapat di alam.
~ Sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklikdan terdapat di tetumbuhan.

Sumber :
~ Sebagian besar pada tanaman berbunga Angiospermae. Tetapi beberapa juga     ditemukan pada hewan, jamur dan bakteri.

Peranan alkaloid :
~ Merupakan hasil buangan nitrogen
            ~ Sebagai tempat penyimpanan nitrogen
            ~ Sebagai zat pelindung pada tanaman dari pemangsa2nya
~ Zat mempercepat tumbuhnya kecambah

Alkaloid menurut asalnya :
a.      Alkaloid sejati
-          Bersifat racun, basa, turunan asam amino
Contoh : nikotin
b.      Proto alkaloid
-          Dari biosintesis asam amino yang besifat basa, amin sederhana
Contoh : meskalin
c.       Pseudo alkaloid
-          Bersifat basa, bukan turunan asam amino
Contoh : kafein


Contoh tanaman yang mengandung alkaloid :
-          Tropan untuk obat sakit perut
-          Belladona untuk obat diare
-          Coca pada daun cocain untuk penghilang rasa sakit